Selasa, 17 Juli 2012

Pulau Pari, ketenangan dan kedamaian yang cantik

Pulau Pari, ketenangan dan kedamaian yang cantik


“Pengen ke pantai deh, lihat laut, tapi ngga mau ke Bali”. Bukannya saya sentimen dengan pulau dewata, saya suka bali, tapi pada saat itu keadaan finansial saya sedang sangat tidak mendukung untuk membeli tiket pesawat, booking hotel, sewa travel, dan menemani yang perempuan untuk tawar-menawar di pasar sukawati. Tiba-tiba terbesit pikiran untuk “mencicipi” pantai yang jaraknya cukup dekat, Kepulauan Seribu.

Mulai buka internet, dan cari info tentang kepualauan seribu. Apa sih yang bisa saya explore di kepulauan yang punya banyak pulau kecil alias gugusan-gugusan pulau ini. Dari survey ke tour-tour yang tersebar di jejaring sosial, sampai menghubungi teman-teman yang sering travelling ke pantai saya lakukan. Sampai akhirnya salah satu teman lama saya memberitahu tentang sebuah pulau kecil, yang masih tergabung dalam kepulauan seribu, bersih, sepi, dan cukup indah, Pulau Pari.

Minggu, 15 Juli 2012

Ho Chi Minh Trip dengan Cambodia yang tertunda

How to start it yah, nggg.... A-Ha! mulai terbesit ide-ide kecil untuk memulai blog pertama saya (woo-hooo! akhirnya). Terdorong untuk mulai membuka laptop dan mulai merancang kata demi kata, kalimat demi kalimat, membagi pengalaman akan perjalanan saya menjelajahi satu tempat ke tempat yang lain, karena dua orang teman saya, Muhammad Arif Rahman (akun twitternya @arievrahman) dan Husni Mubarak Zainal (akun twitternya @justHityou). Well, thanks a lot you both :)

Tahun lalu, saya mempunyai mimpi baru untuk bisa menjelajah dunia, dan suatu saat nanti, bismillah mimpi itu yang akan menjadi pekerjaan saya. Kenapa mimpi baru? karena mimpi saya sebelumnya untuk bisa bekerja di radio (khususnya sebagai penyiar) alhamdulillah sudah dikabulkan. Saya ambil selembar kertas gambar A4, dan saya tulis SAYA AKAN KELILING DUNIA, kemudian saya tempel kertas itu di tempat dimana saat sebelum saya tidur dan saat bangun, akan menjadi benda yang pertama kali saya lihat.

November 2011, "pintu" menuju mimpi dibukakan yang maha kuasa. tiket Jakarta-Ho Chi Minh City-Jakarta dengan maskapai penerbangan AirAsia berhasil saya dapatkan dengan harga Rp.750.000. Booking hostel dan mencari segala sesuatunya tentang Vietnam, khususnya kota Saigon atau Ho Chi Minh. beberapa bulan berlalu, desember 2011, saya dikenalkan oleh sebuah social media dengan seseorang bernama Oryza Irwanto (akun twitternya @zavitto) dan diajak untuk bergabung ke dalam satu komunitas backpacker blackberry bernama Tas Punggung. forum sharing berita-berita dan pengalaman seputar dunia backpacking-pun saya dapati, dan saya pun menganggap ini sebagai "Pintu Tuhan" yang ditujukan untuk perjalanan mimpi baru saya.